Nama Lokal :
Lidah buaya (Indonesia).
Nama Latin :
Aloe barbadensis Milleer
Uraian :
Tumbuhan liar di tempat yang berhawa panas atau ditanam orang di pot dan
pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Daun agak runcing berbentuk taji, tebal,
getas, tepinya bergerigi/ berduri , kecil, permukaan berbintik-bintik, bunga
bertangkai, bunga berwarna kuning kemerahan (jingga). Banyak di Afrika bagian Utara, Hindia Barat. Batang
tanaman lidah buaya berbatang pendek.
Batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang rapat
dan sebagian terbenam dalam tanah. Melalui batang
ini akan muncul tunas-tunas
yang selanjutnya menjadikan anakan.
Lidah buaya yang bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui
celah-celah atau ketiak daun. Batang lidah buaya juga dapat disetek
untuk perbanyakan
tanaman. Peremajaan tanaman ini dilakukan dengan memangkas habis daun dan batangnya,
kemudian dari sisa tunggul batang ini akan muncul tunas-tunas baru atau anakan.
Daun tanaman lidah buaya berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daunnya
berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifat sukulen
(banyak mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) sebagai
bahan baku obat. Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena di dalam
daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waktu
kekurangan air. Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing,
permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas dipinggirnya. Panjang daun
dapat mencapai 50 - 75 cm, dengan berat 0,5 kg -1 kg, daun melingkar rapat di
sekeliling batang bersaf-saf. Bunga lidah buaya berwarna kuning atau kemerahan
berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun.
Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan
panjangnya bisa mencapai 1 meter. Bunga biasanya muncul bila ditanam di
pegunungan. Akar tanaman lidah buaya berupa
akar serabut yang pendek dan berada di permukaan tanah. Panjang akar berkisar
antara 50-100 cm. Untuk pertumbuhannya
tanaman menghendaki tanah yang subur dan gembur di bagian atasnya.
Komposisi :
Kandungan kimia : aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, aloenin,
aloesin.
Khasiat
Anti inflamasi, Laksatif, Stomakik, Ekspektoran.
Tanaman ini berkhasit sebagai:
antiradang, obat pencahar, parasitiside, memperbaiki pankreas. Secara tidak langsung melancarkan peredaran darah dan mengatasi tekanan
drah tinggi. khasiat lainnya adalah menyembuhkan wasi, TBC, asma, batuk, penyembuhan luka bakar, sakit perut, eksim, dan obat urus-urus. Bagian tanaman yang digunakan: Daging dan daun.
Berikut beberapa cara meramu lidah buaya untuk dijadikan herbal atau obat tradisional:
Tanaman ini berkhasit sebagai:
antiradang, obat pencahar, parasitiside, memperbaiki pankreas. Secara tidak langsung melancarkan peredaran darah dan mengatasi tekanan
drah tinggi. khasiat lainnya adalah menyembuhkan wasi, TBC, asma, batuk, penyembuhan luka bakar, sakit perut, eksim, dan obat urus-urus. Bagian tanaman yang digunakan: Daging dan daun.
Berikut beberapa cara meramu lidah buaya untuk dijadikan herbal atau obat tradisional:
- Sakit kepala, pusing, sembelit (Constipation), Kejang pada anak, Kurang gizi (Malnutrition), Batuk rejang (pertussis), muntah darah, Kencing manis (DM), wasir, peluruh, dan haid: Ambil 200 gram daun segar lidah buaya dicuci bersih, dikupas lalu direbus dengan 3 gelas airselama 15 menit. Setelah dingin diminum 3 kali sehari, pagi-pagi, siang dan malam.
- Penyubur rambut: Ambil daun lidah buaya segar secukupnya dibelah, diambil bagian dalam yang rupanya seperti agar-agar, digosokan ke kulit kepala sesudah mandi sore, kemudian dibungkus dengan kain, keesokan harinya rambut dicuci. Dipakai setiap hari selama 3 bulan untuk mencapai hasil yang memuaskan.
- Luka bakar dan tersiram air panas: Daun dicuci bersih, ambil bagian dalamnya, tempelkan pada bagian tubuh yang terkena api/air panas.
- Bisul: Daun dilumatkan ditambah sedikit garam, tempelkan pada bisulnya.
0 komentar :
Post a Comment