Inilah rahasia teknik
presentasi Steve Jobs yang menawan itu. Teknik presentasi luar biasa
yang dia pakai dalam Keynote Address di Apple World
Wide Conference, Macworld dan berbagai sesi presentasi
lainnya.
Penampilan Jobs dalam
sebuah presentasi selalu dinanti banyak orang. Lewat teknik presentasi kelas
dunia yang khas, dia berhasil menunjukkan bagaimana mengemas presentasi secara
menarik layaknya sebuah pertunjukan atrakti
Dalam pembukaan buku Presentasi Memukau saya
telah menjelaskan bagaimana Steve Jobs tampil luar biasa dalam sebuah
presentasi. Mulai dari membuka presentasi secara menarik, menampilkan data dan
fakta dengan cara berbeda, melakukan demonstrasi produk yang mengundang decak
kagum sampai menciptakan momentum dan klimaks yang ditunggu seluruh audiens.
Dan inilah 9 rahasia teknik
presentasi Steve Jobs buat kesuksesan presentasi Anda:
1. Ciptakan Cerita Di Balik Sebuah Presentasi
Tahukah Anda rahasia
penting di balik setiap presentasi yang memukau?
Rahasia itu adalah
bagaimana menciptakan cerita di balik sebuah presentasi. Semua orang suka
dengan cerita. Dan presentasi yang memiliki cerita di dalamnya akan selalu
dikenang audiens.
Alasannya sederhana, cerita
mudah diingat. Itu mengapa Anda akan selalu ingat cerita masa kecil yang
dikisahkan orangtua Anda dulu. Audiens akan ingat cerita Anda dan cepat
melupakan hal-hal lainnya.
Steve Jobs menguasai betul teknik
ini. Dalam setiap presentasi dia selalu menyampaikan sebuah cerita. Ketika
memperkenalkan iPod di tahun 2001, dia tidak sedang menjelaskan sekedar alat
pemutar MP3.
Steve Jobs memilih untuk
menceritakan iPod sebagai “1000 lagu yang ada di dalam saku Anda.”
Steve Jobs memperkenalkan
iPod
Dalam presentasi yang dia
bawakan, Jobs memasukkan sendiri iPod tersebut ke dalam saku celananya. Inilah
cerita yang kemudian beredar tentang sebuah alat yang bisa menampung 1000 lagu
di dalam kantong Anda.
Ketika memperkenalkan
iPhone untuk pertama kalinya di tahun 2007, Steve Jobs tidak ingin produk
tersebut hanya dikenal sebagai sebuah ponsel pintar. Melainkan Jobs menyebutnya
sebagai ponsel yang mengerti penggunanya. Sebuah ponsel yang menggabungkan alat
komunikasi, menikmati multimedia dan penghubung ke dunia internet. Itulah
cerita yang disampaikan oleh Jobs.
Sampaikan sebuah cerita dan
audiens akan terus mengingat presentasi Anda. Itulah teknik presentasi kelas
dunia.
2. Slide Sederhana Namun Kuat Secara Visual
Sebuah slide yang baik
seringkali bukan slide yang rumit. Slide yang baik adalah slide yang sederhana,
tepat sasaran, dan membantu audiens menangkap dengan cepat gagasan yang ingin
disampaikan presenter.
Dalam setiap presentasi,
Steve Jobs selalu menggunakan slide-slide yang sangat sederhana. Kadangkala
slide tersebut hanya berisi gambar tanpa kata-kata. Ada kalanya slide tersebut
hanya berisi angka yang ditulis sangat besar.
Gambar-gambar berikut ini
menunjukkan langsung beberapa contoh slide yang dipakai Steve Jobs. Anda bisa
melihat betapa simpel slide yang dipakai.
Steve Jobs menjelaskan
perkembangan produk iPod dari waktu ke waktu menggunakan slide hanya berupa
gambar tanpa teks sama sekali
Dalam banyak kesempatan,
Steve Jobs menggunakan angka yang ditulis besar-besar dalam slide-nya untuk
memberi penekanan pada data yang sedang dibahas
Jangan salah, meskipun
sederhana, slide tersebut memiliki kekuatan visual.
Lewat gambar yang tepat,
Steve Jobs mampu menggugah imajinasi audiens untuk membayangkan apa yang sedang
dia ceritakan.
Ketika menampilkan angka,
Jobs tidak ingin hanya angka tersebut hanya tampil sebagai sebuah nilai yang
tidak dipahami audiens.
Dia menjelaskan kepada
semua orang cerita di balik angka tersebut.
Mayoritas slide yang
dipakai Steve Jobs sangat sederhana. Hanya berupa gambar disertai sedikit teks.
Adapun penjelasan lebih mendalam disampaikan langsung oleh Steve Jobs sebagai
presenter
Jobs tidak pernah membaca
slidenya baris per baris seperti yang dilakukan banyak presenter. Dia
menjadikan slide sebagai alat pendukung visual dari cerita yang sedang dia
sampaikan.
Hebatnya lagi, dia tidak
membuat perhatian audiens tertuju kepada slide itu sendiri. Jobs membuat
audiens bisa memahami dengan cepat slide yang tampil untuk kemudian memusatkan
perhatian pada apa yang dia sampaikan sebagai presenter.
Steve Jobs membandingkan
keypad dari berbagai ponsel dalam presentasi peluncuran iPhone 2007
Ketika membandingkan ukuran
layar berbagai ponsel cerdas yang ada di pasaran pada tahun 2007, dengan cerdas
Jobs menampilkan slide yang menunjukkan keyboard berbagai ponsel cerdas
tersebut. Jobs mengatakan betapa keyboard tadi memakan tempat yang sangat
banyak dan tidak fleksibel digunakan ketika berpindah-pindah aplikasi. Lewat
gambar sederhana namun menggugah dia mampu menjelaskan pesannya dengan kuat.
Jika Anda ingin mencontoh
teknik membuat slide ala Steve Jobs, belajarlah membuat slide yang
sederhana, namun kuat secara visual.
Rancang slide yang cepat
dipahami audiens dan mendukung isi presentasi Anda.
3. Gunakan Aturan Tiga Bagian
Dalam penulisan pidato,
dikenal aturan tiga bagian. Ini dilakukan karena orang terbiasa
memahami banyak hal lewat tiga bagian.
Jobs tahu betul kekuatan di
balik tiga bagian ini dan dia menggunakannya di banyak kesempatan.
Ketika menjelaskan apa itu
iPhone, Jobs tidak menceritakan terlalu banyak hal yang bisa membuat orang
bingung. Dia merangkumnya sebagai sebuah ponsel revolusioner yang memiliki tiga
fungsi:
- Sebuah iPod yang menghibur
- Sebuah ponsel cerdas
- Sebuah alat komunikasi internet
yang hebat
Gambar berikut menunjukkan
bagaimana Jobs menjelaskannya dengan sangat sederhana.
Inilah cara Steve Jobs
menggunakan konsep tiga bagian dan merangkum sebuah produk dalam 3 bagian
sederhana. Dengan cara ini, Steve Jobs mampu menjelaskan sesuatu yang kompleks
dengan cara sangat sederhana
Dengan tiga hal tersebut,
apa yang dia sampaikan mudah diingat oleh audiens sekaligus mampu merangkum
seluruh fitur lainnya.
Jumlah lebih dari tiga
sulit diingat audiens. Sementara kurang dari tiga terlalu sedikit sehingga
kurang menarik. Gunakan tiga bagian informasi untuk menciptakan kekuatan pada
presentasi Anda.
4. Bantu Audiens Memahami Statistik dan Data
Sebuah presentasi
kadangkala memerlukan statistik dan data untuk menyampaikan informasi penting
kepada audiens. Namun sayangnya, statistik dan data seringkali terasa hambar.
Bahasa gaulnya “garing”.
Lantas bagaimana membuat
statistik dan data menjadi bermakna? Caranya adalah dengan mengangkat kisah di
balik statistik dan data. Ingat, audiens tidak peduli dengan angka yang Anda
tampilkan. Melainkan mereka peduli dengan cerita di balik angka tersebut.
Ketika menjelaskan jumlah
lagu yang didownload lewat iTunes, Jobs menyampaikan data sederhana dengan
mengatakan 2 milyar lagu telah didownload. Sama dengan 5 juta lagu didownload
perhari.
Tidak berhenti sampai di
situ, Jobs menambahkan cerita bahwa angkat tersebut berarti 58 lagu dibeli
orang setiap detik. Untuk lebih memudahkan audiens membayangkannya, Jobs
mengatakan, “Ini terjadi setiap menit dalam setiap jam dalam setiap
hari.”
Dalam presentasi tahun
2007, Steve Jobs menjelaskan 5 juta lagu didownload setiap hari dari iTunes
Perhatikan bagaimana Jobs
mampu menampilkan cerita yang menarik di balik angka.
Jika audiens hanya
diberikan data 2 milyar lagu yang sudah terjual atau 5 juta lagu per hari,
mungkin mereka sulit membayangkan apa arti angka tersebut.
Tapi ketika Jobs membantu
dengan analogi bahwa jumlah itu sama dengan 58 lagu per detik setiap harinya,
maka audiens dengan cepat bisa membayangkan bahwa angka tersebut sangatlah
besar.
Untuk menekankan jumlah 5
juta lagu per hari, Steve Jobs menjelaskannya dengan 58 lagu setiap detik,
setiap menit, setiap jam dan setiap harinya
Ingat, jangan hanya
menampilkan angka, statistik ataupun data. Jelaskan pula cerita yang ada di
balik angka-angka tersebut. Dengan demikian data dan statistik Anda memiliki
kekuatan serta daya pikat. Audiens akan mudah memahaminya sekaligus bersimpati
dengan data yang Anda tampilkan.
5. Ciptakan Momentum Kejutan Luar Biasa
Sebuah presentasi yang
hebat memiliki kejutan yang membuat audiens terperangah. Jika Anda ingin tampil
memukau, ciptakan sebuah momentum yang akan memberi kejutan kepada audiens.
Inilah yang dilakukan Steve
Jobs dalam berbagai kesempatan presentasinya.
Pada tahun 2008, Jobs
bercerita bahwa Apple telah membuat notebook paling tipis di dunia, Jobs
menunjukkan gambar betapa tipis dan ringannya notebook tersebut.
Ketika audiens membayangkan
kira-kira seberapa tipis notebook tersebut, tiba-tiba Steve Jobs mengambil
sebuah amplop dan mengeluarkan notebook MacBook Air dan menunjukkannya di
hadapan audiens.
Penonton terperangah.
Steve Jobs mengeluarkan
Macbook Air dari sebuah amplop biasa untuk menunjukkan betapa tipisnya produk
tersebut
Steve Jobs berhasil
menciptakan kejutan dalam presentasinya. Sebuah presentasi yang dirancang
sedemikian rupa sehingga tiba momentum untuk mengeluarkan notebook dari sebuah
amplop biasa. Momen inilah yang membuat presentasi tersebut menjadi
spektakuler.
Steve Jobs bisa saja
sekedar menjelaskan spesifikasi teknis ukuran notebook tersebut.
Namun cara ini tidak memberi kekuatan dan aspek emosional. Audiens sulit
membayangkan beda sepersekian sentimeter.
Dengan mengeluarkan
notebook tadi dari dalam amplop, maka penjelasan tentang notebook yang tipis
menjadi sempurna. Tidak diperlukan ukuran teknis lagi untuk menjelaskannya.
Buat Anda yang ingin
menjadi presenter luar biasa, pikirkan dan ciptakan momentum kejutan yang akan
menjadi momen paling diingat oleh audiens sekaligus mampu merangkum keseluruhan
presentasi Anda.
6. Latihan Untuk Kesempurnaan
Steve Jobs benar-benar
memahami pentingnya sebuah latihan. Dan seorang Steve Jobs melakukan latihan
dengan sungguh-sungguh.
Meskipun memiliki posisi
tertinggi di perusahaan, Steve Jobs selalu terlibat langsung dalam setiap
persiapan presentasi yang dia bawakan. Dia memilih setiap slide yang akan
tampil, kapan demonstrasi akan dimulai, bagaimana tata cahaya ketika sebuah
kejutan akan tampil, sampai ke seluruh aspek detil lainnya.
Karena itu jangan heran
jika Anda menyaksikan Steve Jobs sangat rileks dan terlihat begitu menguasai
presentasi yang dia bawakan. Mulai dari kalimat pembuka sampai demonstrasi
produk yang dia tampilkan.
Steve Jobs selalu
menggunakan demonstrasi produk sebagai bagian dari presentasinya. Dia memilih
bagian-bagian yang tepat untuk menjelaskan fitur dan cara kerja sebuah produk
baru
Dia telah berlatih
berjam-jam. Tidak hanya sekali, dua kali atau tiga kali. Steve Jobs melatih
presentasinya puluhan kali.
Itu mengapa setiap pilihan
kata begitu pas, setiap momen tampil pada saat yang tepat, dan keseluruhan
presentasi begitu harmonis. Itu semua bisa terjadi dengan latihan terus menerus
sehingga tercipta kesempurnaan dalam sebuah penampilan presentasi.
Jadi kesuksesan
presentasi Jobs bukanlah kebetulan. Kesuksesan presentasi itu datang
dari persiapan yang sangat matang serta kesungguhan untuk
menampilkannya secara menarik.
Jika Anda merasa presentasi
yang akan Anda bawakan sangat penting, tirulah apa yang Jobs lakukan. Latih dan ulang presentasi Anda sampai
Anda betul-betul menguasainya. Kerja keras dari latihan yang sungguh-sungguh
akan terbayar ketika Anda tampil memukau di hadapan publik.
7. Have Fun, Nikmati Presentasi Anda
Menyampaikan presentasi
tidak harus selalu serius. Anda pun bisa bersenang-senang dengan presentasi
yang Anda bawakan.
Steve Jobs menunjukkan
bagaimana dia menikmati presentasi yang dibawakan. Bagaimana dia menyelipkan
humor yang menyegarkan ketika melakukan demonstrasi produk. Bagaimana dia
memilih kata-kata yang mengundang audiens tersenyum.
Bahkan ketika sedang
menyampaikan presentasi penting peluncuran iPhone di tahun 2007, terjadi
sesuatu hal yang tak terduga. Tiba-tiba clicker yang digunakan Jobs tidak
berfungsi.
Bukannya frustrasi atau
marah, Jobs malah bercanda dan mengatakan “My clicker is
not working.” Dia kemudian mengganti dengan clicker lainnya
namun tetap tidak berfungsi.
Menghadapi situasi tak
terduga yang mengganggu ini, Jobs tidak frustrasi. Dia mengalihkan pembicaraan
dan bercerita apa yang dia lakukan bersama Steve Wozniak ketika masih duduk di
bangku sekolah. Jobs bahkan menampilkan gerakan aneh di atas panggung sebagai
“pengisi waktu” sampai clicker yang bermasalah tersebut
teratasi.
Steve Jobs menampilkan
gerakan akrobatik dalam presentasi peluncuran iPhone tahun 2007 setelah clicker
yang dipakai sempat bermasalah.
Inilah salah satu ciri
presenter kelas dunia. Mereka tidak terpengaruh oleh situasi tidak terduga yang
mungkin muncul.
Bayangkan jika Steve Jobs
marah di atas panggung dan menunjukkan rasa kesal karena alat yang dia pakai
tidak berfungsi, maka yang terjadi dia akan memberikan energi negatif kepada
seluruh audiens dan merusak seluruh penampilannya.
Sebaliknya, Jobs memilih
bersikap positif dan selalu “having fun”. Steve Jobs mengubah
kejadian tidak menyenangkan menjadi sebuah hiburan singkat yang membuat dirinya
dan audiens tetap menikmati presentasi yang dibawakan.
Nikmati presentasi yang
Anda bawakan. Jika Anda merasa “fun” dengan presentasi Anda, maka semangat
positif itu pun akan menular kepada audiens.
8. Tunjukkan Passion Anda
Sebagai seorang pembicara
publik, Anda perlu menunjukkan passion Anda kepada
audiens. Ingat, semangat itu menular. Jika Anda bersemangat,
termotivasi, dan menunjukkan keyakinan, maka audiens pun akan terpengaruh.
Sebaliknya jika Anda tampil
loyo, tidak yakin dengan apa yang dibawakan maka audiens pun akan jenuh dengan
presentasi Anda.
Steve Jobs selalu
menunjukkan semangat dan antusiasme dalam presentasinya
Inilah yang selalu
dilakukan Jobs dalam presentasinya. Dia menjadi orang yang yakin betul dengan
apa yang disampaikan. Itu mengapa semangatnya terpancar lewat tatapan mata,
isyarat tubuh, kekuatan suara dan setiap demonstrasi yang dia lakukan.
Tanpa passion maka
presentasi Anda menjadi hambar.
Tidak memiliki hentakan
yang membuat audiens ingin terus menyaksikan.
Tunjukkan semangat dan
antusiasme lewat ucapan, bahasa tubuh, dan seluruh aspek komunikasi Anda.
9. Gunakan Kata-Kata Yang Powerful Namun Mudah Dipahami
Dalam setiap presentasi,
sangat penting untuk mempersiapkan pilihan kata yang tepat pada momen yang tepat.
Itu mengapa latihan sangat penting. Salah satu fungsi latihan adalah untuk
menemukan dan melatih pilihan kata yang ketika disampaikan pada momen yang
tepat akan menciptakan efek luar biasa pada presentasi Anda.
Steve Jobs memperhatikan
betul hal tersebut. Ketika dia menyampaikan presentasi perkenalan iPhone, dia
menyebutkan, “Today, Apple is going to reinvent the phone.”
Steve Jobs menggunakan
tagline “Apple reinvents the phone” dalam banyak kesempatan ketika
memperkenalkan produk iPhone
Kalimat tersebut dia ulang
beberapa kali pada momen yang berbeda.
Apakah kalimat tersebut
diucapkan Steve Jobs begitu saja di atas panggung?
Tentu saja tidak.
Dia sudah mempersiapkan
kalimat tersebut untuk disampaikan pada momen yang tepat. Dan kalimat itu pula
yang digunakan media massa ketika menerbitkan berita keesokan harinya.
Tidak hanya itu, Steve Jobs
pun sangat sering menggunakan kata-kata yang menunjukkan semangat, antusiasme,
rasa kagum dan hal positif lainnya. Berkali-kali dia menyebutkan:
“Isn’t it amazing?” – Bukankah ini mengagumkan?
“Isn’t that unbelievable?” – Bukankah hal itu tak dapat dipercaya?
“The coolest thing about
iPod is your entire music library fits in your pocket.” – Hal paling keren dari Ipod adalah seluruh koleksi musik
Anda muat di dalam kantong saku.
Steve Jobs tidak pernah
menggunakan kata-kata yang sulit dimengerti atau membuat audiens harus
mengernyitkan dahi untuk memahaminya. Dia selalu memakai kata-kata sederhana.
Kata-kata yang mampu menjelaskan ide dalam bahasa audiens-nya. Kata-kata yang
menggugah dan menunjukkan antusiasme.
Meskipun berbicara tentang
teknologi, apa yang Jobs sampaikan bisa dimengerti dengan mudah oleh orang
yang gaptek sekalipun.
Ingat, Anda menjadi seorang
presenter hebat bukan karena menggunakan kata-kata rumit agar terlihat
terpelajar. Sama sekali tidak. Presenter hebat adalah orang yang mampu memilih
bahasa paling sederhana yang mudah dan cepat dipahami audiensnya.
0 komentar :
Post a Comment